Sumber Daya Perusahaan atau Organisasi
Sumber Daya Perusahaan atau Organisasi
Resources dapat terbagi menjadi dua bentuk yakni tangible (berwujud) dan intangible (tidakberwujud). Sumber daya organisasi akan terbagi dalam dua kategori yaitu Sumber tangible dan non tangible. Sumber tangible sendiri merupakan Sumber daya berwujud yang membahas mengenai segala sesuatu yang tersedia di perusahaan yang secara fisik dapat diamati (disentuh), seperti bangunan, dan uang. Sedangkan non tangible atau Sumber Intangible sendiri merupakan aset tidak berwujud atau aset yang tidak bersifat fisik. Seperti Niat baik, pengakuan merek dan kekayaan intelektual, seperti paten, merek dagang, dan hak cipta, semuanya merupakan aset tidak berwujud.
- Sumber daya yang bersifat berwujud lebih mudah untuk diidentifikasikan karena dapat dihitung kandungannya, yang termasuk dalam tangible resources diantaranya physicalresources (tanah, bangunan, manufaktur), Financial Resources (kas, kredit, surat berharga),Technological asset, dan Organizational Resources (workstation, control system).
- Sumber daya yang tidak berwujud relatif sulit untuk dipahami namun sering diantara hal-hal penting dalam asset kompetitif. Intangible Resources diantaranya Human aseet & intellectual(pendidikan, pengetahuan, pengalaman), BrandCompany Image & Repuitational asset (nierekdagang, image perusahaan di pasar, konsumen loyal), Relathionship, Company cultures &incentive system (norma dan nilai-nilai perusahaan).
Hampir di seluruh perusahaan yang ada pada saat ini berusaha untuk membangun nilai yang berbeda dan berkelanjutan dengan cara meninggalkan aset yang tidak dapat di ukur dengan uang hal ini disebut dengan Intangible aset. Dimana aset ini berupa seperti Sumber daya manusia, teknologi dan organisasi. Hal ini di dasar pemahaman mengenai Intangible aset ternyata mampu menghasilkan nilai tambah untuk perusahaan sebesar 75% sedangkan rata - rata tangible aset hanya akan mampu memberi kepada perusahaan untuk merepresentasikan 25% dari nilai pasarnya. Intangible asset dapat memberikan keuntungan dengan nilai jangka panjang, baik pada tataran mikro ekonomi yang ada di perusahaan maupun makro ekonomi terhadap negara.
Ada contoh dari penerapan tangible asset dan Intangible asset yaitu sebagai berikut :
Dalam suatu negara seperti Arab Saudi dan Venezuela memiliki tangible aset yang besar yang berupa kakayan Sumber daya alam mengenai minyak yang dapat di hasilkan oleh negara tersebut sangat berlimpah seharusnya hal ini bisa di manfaatkan secara maksimal , secara tidak langsung bisa melakukan proses ekspor ke luar negeri hal ini untuk meningkatkan pendapatan bagi negaranya sendiri. Namun disayangkan bahwa negara ini memiliki suatu kekurangan dalam Intangible assetnya. Dimana Sumber daya manusia yang dimilikinya beserta sistem pengelolaan organisasi internal di negara Arab Saudi dan Venezuela kurang terpenuhi. Akibatnya akan berdampak pada output per orang yang menghasilkan di kedua negara tersebut tergolong cukup kecil dan tingkat pertumbuhan negaranya pun masih sangat rendah. Sehingga perlu melakukan adanya pelatihan dan bimbingan lebih lanjut terhadap Sumber daya manusianya, dengan di terapkan adanya pelatihan dan bimbingan bisa menghasilkan Sumber daya yang lebih handal dan bisa mengelola sistem internal organisasinya menjadi lebih efektif lagi dalam memanfaatkan adanya tangible asset tersebut. Karena jika mampu mengendalikan keduanya antara tangible asset dan Intangible asset akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar beserta menjadi titik peluang terbesar untuk menjadi negara untuk bisa lebih maju mengalahkan negara lainya.
Negara Indonesia yang dari dulu sudah terkenal mengenai kekayaan sumber daya alamnya yang berlimpah hal ini bisa disebut sebagai tangible asset. Namun sangat disayangkan penduduk Indonesia masih rendah dalam mutu sumber daya manusia sehingga bisa disebut bahwa Intangible assetnya masih rendah. Sebagai penduduk Indonesia harus bisa melakukan peningkatan pada mutu sumber daya manusianya agar tidak kalah saing dengan negara lainnya. Hal ini dapat diatasi dengan cara memilih sebuah kemampuan (ability) dalam meningkatkan Sumber daya manusia penduduk Indonesia hal ini perlu tingkatkan secara terus- menurus. Ada beberapa kemampuan manusia secara generik yang harus ditingkatkan meliputi hal sebagai berikut :
1. Kemampuan berfikir
suatu kemampuan mental seseorang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Hal ini harus bisa di terapkan pada fikiran penduduk warga indonesia agar pemikirannya bisa meningkat secara terus menerus. Dan sistem pemikirannya juga lebih terbuka untuk menuju zaman modern yang semakin berkembang dan bisa memanfaatkan hal yang ada di sekitarnya untuk di jadikan hal yang memiliki nilai harga tinggi. Pola fikiran manusia bisa berubah jika di berikan ilmu pengetahuan yang lebih banyak lagi. Dimana kebanyakan warna negara Indonesia hanya lulusan SD karena pada zaman dulu sulitnya dalam melakukan sekolah sehingga wawasan yang dimiliki masih kurang. Disini pemerintah Indonesia juga sudah membantu warga indonesia dengan cara membentuk organisasi UMKM yang akan di berikan materi, sosialisasi, praktek dan uji coba. Dimana pada acara UMKM akan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk di jadikan sebuah produk yang memiliki harga jual sehingga warga juga akan mendapatkan sebuah pengalaman beserta pembelajaran yang bisa di terapkan sendiri dan juga bisa menjadi ide usaha. Dimana warga yang masih menganggur akan di ajarkan sebuah keterampilan seperti memanfaatkan sumber daya tumbuhan pare yang jarang sekali ada peminatnya karena pare memiki rasa yang pahit. Pihak organisasi UMKM akan mengajarkan kepada masyarakat setempat mengenai cara mengelola pare menjadi kripik yang renyah dan tidak pahit. Hal ini nantik juga bisa di jadikan ide bisnis bagi semua masyarakat yang belum memiliki pekerjaan untuk dijadikan peluang mendapatkan pendapatan. Contoh lain tumbuh lidah buaya yang bisa di olah menjadi sabun cuci piring, hand sanitizer dan untuk produk kecantikan.
2. Kemampuan berperasaan
fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut kesenangan dan ketidaksenangan. Dalam praktiknya, perasaan seseorang bisa ketahui dari pernyataan atau mimik wajahnya, agar orang lain mengetahui bahagia atau tidaknya seseorang. Disini dalam kemampuan berperasaan semua manusia akan mengalami hal rasa senang dan tidak seneng. Biasanya selera manusia berbeda - beda seperti ada seseorang yang suka mengikuti kegiatan program UMKM karena program ini bermanfaat baginya dan mereka merasa senang karena adanya program tersebut dia bisa mengetahui banyak pengetahuan baru, namun ada seseorang yang tidak senang jika ikut dalam program UMKM dimana mereka menganggap program ini tidak jelas dan mending saya mencari pekerjaan lain yang lebih menjanjikan gajinya. Persepsi seperti ini selalu ada dan pasti di alami banyak masyarakat Indonesia.
3. Kemampuan bertindak
Semua masyarakat akan mampu bertindak jika mereka memiliki sebuah tekat dan kesanggupan bahwa mereka mampu menjalankan aktivitas tersebut. Seperti seorang warga yang sudah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan setelah mengikuti program UMKM akan menerapkan hal tersebut untuk di jadikan ide bisnisnya. Mereka akan mampu kalau mau bertindak dan mencobanya.
Disini kemampuan yang tinggi akan dimiliki masyarakat Indonesia jikah ditambah dengan kemauan yang kuat serta ditambah dengan ipteks yang modern dan canggih akan dapat menghasilkan Sumber daya manusia yang berkinerja tinggi.
Kerangka sistem manajemen kinerja meliputi Intangible asset yang dikelola dalam perspektif yang dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya manusia
individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan yang berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya guna untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Sumber daya teknologi
Sumber daya teknologi adalah sarana yang menggunakan teknologi untuk melaksanakan suatu tujuan. Ini bisa fisik, disebut berwujud; atau tidak terlihat, disebut tidak berwujud atau transversal.
3. Sumber daya organisasi
sumber daya organisasi sebagai sejumlah pengetahuan, aset fisik, manusia, dan faktor-faktor berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki atau dikendalikan organisasi.
Ketiga aset tersebut sering kali tidak dapat diukur secara terpisah karena merupakan suatu kesatuan dari sumber daya.
Nilai Intangible asset ditentukan dari tingginya tingkat kesesuaian aset tersebut dengan prioritas strategi perusahaan. Semakin sesuai Intangible asset dengan strategi maka semakin besar nilainya bagi perusahaan. Sebaliknya Intangible asset yang tidak sesuai dengan strategi tidak akan memberikan banyak manfaat, meskipun telah mengeluarkan banyak dana untuk pengembangan aset tersebut.
Kategori sumber tangible dan non tangible akan mendung jalannya organisasi dimana jika suatu organisasi tidak memiliki sumber daya alam tidak akan bisa sumber daya manusianya melakukan kegiatan operasional produksi, bahkan sebaliknya jika organisasi memiliki sumber daya manusia yang handal dan hebat tidak akan pernah bisa bekerja secara efektif karena bahan baku untuk proses produksi tidak tersedia atau sumber daya alamnya tidak tersedia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kategori keduanya akan memiliki peran penting yang saling berketergantungan satu sama lain dalam suatu proses operasional di organisasi atau perusahaan.
Comments
Post a Comment