Teknik Peramalan

               Teknik peramalan dapat dikelompokkan kedalam analisis kualitatif dan kuantitatif.

1. Teknik peramalan kualitatif biasanya merupakan peramalan yang berdasar atas pendapat suatu piha, dan datanya tidak dapat dibuat dalam angka. Teknik peramalan tersebut, misalnya peramalan pendapat (judgement forecast) dan peramalan dengan menggunakan survei, misalnya survei pembeli, pendapat para wiraniaga, pendapat pimpinan, pendapat para ahli, dan tes pasar.
2.  Teknik peramalan kuantitatif merupakan teknik peramalan yang mendasarkan pada data masa lalu, dapat dikuantitaskan dalam angka, dan diasumsi bahwa keadaan masa lalu akan berulang kembali di masa yang akan datang.
Teknik peramalan kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu peramalan sederhana dan peramalan statistik. Perhitungan dalam peramalan sederhana adalah perhitungan matematis sederhana. Sebagai contoh, jumlah penjualan tahun A adalah Rp 1 juta setahun dengan kenaikan 20% setahun. Jadi, penjualan tahun B adalah Rp1.200.000,00(20% x Rp1.000.000,00), sedangkan peramalan statistik meliputi Analisis Runtut Waktu (time series analysis) dan Analisis Regresi-Korelasi.

Cara untuk mengembangkan gagasan dengan mencari alternatif kebutuhan adalah sebagai berikut:
A. Menentukan target pasar (konsumen)
Hal yang pertama harus dilakukan adalah menentukan target pasar/ orang-orang yang akan membeli dan menggunakan produk yang akan dipasarkan. Sekalipun gagasan yang diajukan benar-benar bagus, namun tidak sesuai dengan keebutuhan pasar maka produk yang dipasarkan akan kurang diminati konsumen. Oleh sebab itulah menentukan tareget pasar merupakan hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan langkah-langkah selanjutnya.
B.  Meneliti dan menganalisis gagasan
Sebelum melangkah maka hal yang harus dilakukan adalah meneliti gagasan yang ada dari berbagai perspektif. Pertama, memikirkan calon konsumen tidak hanya pada orang-orang yang akan membeli produk yang dipasarkan atau yang akan berinteraksi langsung dengannya, akan tetapi influencer yang mungkinberperan dalam bagaimana produk berada di pasaran. Kedua, memeriksa gagasan untuk perusahaan. Apa yang akan menjadi kepribadiannya? Apa pesan utamanya? Janji apa yang akan dibuat untuk para konsumen? Bagaimana keuntungan konsumen dari produk yang dipasrkan prusahaan? Tentukan apa yang ingin diketahui. Yang ketiga adalah melihat siapa pesaing utama dan pesaing sekunder yang ada di pasaran, seberapa sering akan bersaing dengan mereka secara langsung dan jenis pesan yang akan dipilih saat bersaing dengan masing-masing grup ini.
C. Melakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT pada dasarnya adalah analisis kekuatan (dari layanan, produk, atau industri) , kelemahan produk atau layanan (harga tinggi, desain yang salah), peluag yang terlibat dalam proyek dan ancaman potensial untuk mewujudkan gagasan (seperti ekonomi buruk).
Manfaat dasar analisis SWOT adalah memungkinkan untuk melihat aspek internal dan eksternal produk yang mungkin bermanfaat atau berbahaya bagi operasi perusahaan. Akibatnya, perusahaan dapat menemukan lubang dan menambalnya sebelum melepaskan produk ke pasar.
D. Membuat Mockup dan Ujilah
Setelah memiliki gagasan yang jelas tentang produk yang akan di pasarkan maka langkah selanjutnya membuat prototipe, yang kemudian dapat didistribusikan ke klien potensial untuk pengujian. Perusahaan dapat melakukannya dengan membuat survei pasar, meminta umpan balik dari tokoh kunci industri atau membangun sesi kelompok fokus yang berarti mengundang orang-orang yang berasal dari berbagai demografi untuk membicarakan produk dan mengarahkan kearah yang benar.

Comments

Popular posts from this blog

Konflik Saluran Distribusi

alasan diperlukannya analisis ekonomi pada proyek yang berskala besar bagi pemerintah dan pihak investor!

Saluran Dalam Distribusi